Saatnya Tangan Meninju Setelah Sekian Lama Dikepalkan

Saatnya tangan meninju setelah sekian lama dikepalkan.
Sudah muak dengan irama takdir yang mereka buat.
Dan kenapa masih saja ada yang mengangguk dan meludah di bayangan
Dimana keberanian?

Perjalanan macam ini.
Lariku memang sebatas dinding dan loncatku jauh dari bulan.
Tapi itu belum cukup mengalahkanku lalu berkesudahan.

Lantas,
Ku kabarkan kenyataan.
Ku naikkan harga diri.
Ku pertaruhkan keberanian.
Dan menanggung cemooh dari keapatisan
Demi pengharapan agar diperlakukan seperti manusia.

Maka Syair tetap berupa kata per kata.
Tak merayu dan tak berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar