hatiku kelam dan hanyut dalam-dalam
sorotan mata dalam pancaran sinaran, hanyut terbawa partikel dirimu
ikut merasuk buta kala, mengikuti asmara pancaroba
aku tau bahwa diri tak bertuan, tak pernah terjebak dalam balutan
hingga berlalu pamer laga dalam cahaya dan suara
aku masih tetap merasa detaknya, detakmu, detak kita
yang menyatu dalam cinta yang tak pernah ada
raga boleh terpisah, namun dalam dimensi hatiku kau tak pernah
jika rindu ini adalah dosa, maka biar kutanggung segala derita
hingga kau tak lagi menyadari, bahwa dalam diam, aku cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar